Laman

Saturday, December 12, 2009

Catatan Untuk Mereka, Mereka Adalah Pohon

Lambat laun aku terjebak dalam ruang kosong tanpa penghuni, sendiri termenung, tapi masih mencari sesuatu yang pantas aku renungkan. Entah karena hidup ini yang orang bilang sangat membosankan, atau karena aku yang bosan akan hidup. Dengan rambut berantakan, wajah suram, dan tubuh menggigil kedinginan.

Kadang semua terlihat cepat,sebegitu cepat sampai mata meleleh melihatnya. Bukan, bukan air mata yang kumaksud. Aku seseorang yang pantang menangis,haram bagiku membuang air mata untuk apapun. Berhati baja? Tidak juga, aku hanya tidak suka air mata, bahkan pada saat yang setepat apapun.

Pikiran memang kadang melayang terbang dari jasad, jauh dari hati, dan kadangkala tak kembali.

Di sebrang rumah, ada dua orang wanita bersenda gurau, suara mereka begitu kecil, tapi dengan ajaib aku bisa mendengarnya. Mereka membicarakanku, menertawaiku, dan puas sekali mengolok-olokku. "haha memangnya wanita kalian saja" sahutku dalam hati seketika, aku kenal mereka,tampang tampang aneh yang pernah bersamaku.

Sore hari,

Aku melangkah keluar rumah, menyebrang jalan. Kedua wanita tadi menyapaku sembari tersenyum, senyum yang jelas jelas palsu. Aku diam tak bergeming, memandang satu persatu mata kedua orang itu, sampai mereka menangis.

Mengangis terisak isak, sampai tenggorokan mereka serak, karena berteriak teriak, menjerit taktahan akan pandanganku.

Bila dapat menganalogikan wanita,

maka mereka adalah pohon

yang kokoh

tapi rapuh..

penulis: s.adji putusetia
ditulis pada 12 Desember 2009

No comments:

Post a Comment