Laman

Wednesday, June 16, 2010

Babi

Babi kurus,

terdampar di atas bumi hangus

Rusuk-rusuknya bak lidi, kecil, tipis

Ia bukannya menangis


Matanya justru mendelik tajam menguras lautan

Sebab ia tak kenal mana utara dan selatan,


Panggil kencang nama si tukang perang

Kan kubilang

Ruang ini terlalu sempit untuk setiap babi yang jatuh


Dari langit yang keruh


Biar kini hujan deras

Ini bumi bagai kertas

Habis dibakar lalu disiram

Dengan cuka dan air garam


Sudah luka jadi perih

Sudah perih, tak merintih


Tanah kan bau melati

Setelah si Babi mati


ditulis oleh: Satria Adji Putusetia

No comments:

Post a Comment