Laman

Wednesday, June 23, 2010

Filosofi Waktu

Waktu yang berjatuhan di sekitarku tidak pernah naik kembali ke asalnya. Aku membayangkan bagaimana malunya sejarah apabila ada masa dimana waktu dapat kembali. Kembali? Sejatinya, adakah yang tahu dari mana waktu berasal? Sesuatu yang mengalir tak mungkin hanya mempunyai hilir.

Waktu merupakan sesuatu yang sangat unik. Ia dapat dilipat tetapi tak dapat dibalik. Ia dapat mekar tetapi tak mungkin diputar. Elastis namun sangat kokoh. Mungkin karena jalinannya yang terus mengalir sehingga sulit ditentukan manakah pangkal simpulnya.

Sesuai dengan teori relativitas umum, jika kau memiliki dua buah cincin raksasa yang bermassa negatif, lalu kau putar keduanya dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya maka akan terbentuk wormhole di antara kedua cincin tersebut. Bayangkan, betapa sulit untuk membuat hanya sebuah lipatan kecil pada waktu.

Jangan pernah mencoba membendung waktu. Banyak orang yang telah mencoba untuk membendung waktu, tetapi tak pernah begitu lama. Mereka segera terhempas oleh aliran waktu yang terbendung dengan kecepatan yang bahkan melebihi kecepatan aliran waktu yang mereka rasakan sebelumnya. Biarkanlah waktu mengalir. Diam dan nikmati saja empasan-empasan gelombang waktu.

Kepasrahan bukan berarti mengibarkan bendera putih kepada keputusasaan dan ketidakberdayaan. Kepasrahan merupakan sebuah apresiasi kita atas Tuhan yang telah mengalirkan waktu kepada kita.

ditulis oleh bimo.s.hutomo

No comments:

Post a Comment