Laman

Saturday, June 19, 2010

Puisi

Menulis. Satu. Dua. Tiga kata lagi saja, sehingga jadilah kamu. Kamu yang utuh, yang cuma bisa aku sapa lewat butiran huruf saja, dengan cangkang kulit yang eksotis legam.
Kamu yang utuh, yang cuma bisa dicium lewat bau cairan tinta pena yang likuid, dengan aroma yang sangat membawa aku pada tubuhmu. Keringatmu.
Kamu yang utuh, yang cuma bisa aku peluk lewat barisan puisi yang kaku tidak berangka, tidak bertulang, tidak bermakna, tidak berhampar kertas timah perak. Hanya kertas kasar.
Kamu yang utuh, yang cuma bisa aku tulis lewat analogi saja, puisi-puisi gamang akan diksi yang itu-itu saja, atau idiom-idiom yang cengeng, dan selalu saja dalam bentuk elegi. Elegi yang bisu, yang tidak bisa bicara akan waktu kapan kita bisa bertemu.
Dengan menulis, menulis, menulis, tanganku bisa pincang, mataku bisa pecak sebelah jika satu detik seumur hidup aku hanya menulis; satu-satunya cara aku bisa mempunyai kamu. Utuh.

Satu. Dua. Tiga kata lagi saja..

ditulis oleh: bardjan triarti

No comments:

Post a Comment