Laman

Tuesday, August 31, 2010

Dengar Aku Agar Kau Tahu Malu

Dan benar spasi besar ini tercipta berkat kau yang menekannya. Besar-besar, semakin besar dan kini tak bersangkar. Dan benar
derai yang dulu dilantunkan dengan tawa kini dialiri air mata. Sejatinya ini semua tak seperti
yang kau, kau sendiri yang alami. Tak pernah aku membalikkan cinta semudah membalikkan telapak tangan. Hanya saja aku sembunyikan. Dan benar, cinta bukan untuk dipamerkan.

Dan benar rasa bersalah ini kian membuncah seiring aku mengetahui siapa sebenarnya kau selama ini, yang bersembunyi di balik topeng itu. Dan benar aku mencoba mencari diriku. Mengais-ngais dalam tumpukan kenangan yang kini menjelma menjadi
timbunan sampah percintaan.

Dan aku bukanlah orang yang mudah menyesal atas teori cinta tak bersyaratmu. Benar cinta butuh pengorbanan, tapi bukan hatiku yang harus kukorbankan.
Harga diriku lebih luhur dari apa yang kau tahu. Karena benar, sekali lagi, benar. Aku seorang
laki-laki. Dan aku tahu kau tidak pernah benar-benar mencintaiku.

Beruntung , aku telah
menemukan cinta sejatiku. Semoga kaupun seperti itu. Agar kau tahu, cinta bukan untuk dihela, tapi dipandu. Semoga kau ingat jasa-jasaku padamu.

Untuk kau yang mencoba melupakanku. Kurasa aku mencintaimu..

No comments:

Post a Comment